kamu ngirimin aku 2 puisi. ini yang puisi pertama
aku mengagumimu bukan karena kelebihanmu
aku menyukaimu bukan karena kecantikanmu
aku mencintaimu bukan karena kebaikanmu
aku menyayangimu bukan karena suatu alasan
melihat senyummu hatiku merasa tenang
mendengar suaramu sungguh aku terpesona
menyentuh dan memiliki hatimu itu yang aku mau
entah karena apa aku memujamu yang jelas tanpa suatu alasan
tapi dengan sebuah ketulusan
aku harap kau kan menjadi yang terakhir untukku
mendampingiku sampai aku menutup mata
puisi kedua dari kamu:
aku menatapmu dengan binar air mataku menetes
saat senja di maccupinnu temaram
aku bermimpi dalam kegelapan ini
saat kesendirian ini mulai sayup membisik
untukmu yang jauh disana
masihkah kau rasa aroma tubuhku saat kau peluk erat diriku
masikah kau mampu
bangkitkan lagi kenangan usang yang indah itu
rasa ini masih utuh, tak pernah hilang sedikitpun saat kau tak ada lagi
bunga itu
masih menunggu kita, tulip dan senja yang bergurau saat kau pegang kedua tanganku
kini semua menjadi debu dan tetesan air mataku, rahasia hidup kelamku
sejenak asa datang, pergi dan kembali sesuka hatimu
apa yang harus aku perbuat?
menjadikanmu hujan jika saat hujan turun itulah dirimu yang kutunggu
menjadikanmu tanah, bagian diriku yang telah mati terkubur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar